Pesawat milik Tentara Nasional Indonesia jatuh. Kali ini, peristiwa nahas itu menimpa pesawat latih Super Tucano buatan Brasil milik TNI Angkatan Udara.
Kecelakaan yang terjadi pagi ini, Rabu (10/2), belum sampai dua bulan berselang dari tragedi sebelumnya saat pesawat T-50i Golden Eagle buatan Korea Selatan milik TNI AU juga jatuh di pinggiran Bandara Adisucipto, Yogyakarta, 20 Desember 2015, dan menewaskan dua prajurit yang berada di dalamnya.
Berikut kronologi jatuhnya pesawat Super Tucano hari ini di permukiman padat penduduk di Jalan Laksda Adisutjopto, Blimbing, Kota Malang, tak jauh dari Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.
Kronologi diambil berdasarkan keterangan warga yang menjadi saksi mata di lokasi kejadian, Ananda; Kepala Staf TNI AU Marsekal Agus Supriatna; serta Kepolisian:
• Pesawat terbang sekitar satu jam di wilayah udara Malang Raya. Ini adalah uji terbang atau test flight setelah pemeliharaan pesawat tersebut yang telah menempuh 300 jam terbang.
• Pesawat berputar-putar di angkasa dengan bunyi mesin meraung-raung.
• Sekitar pukul 10.40 WIB, pesawat menukik ke bumi dan jatuh ke permukiman padat penduduk.
• Pesawat menimpa satu rumah warga bernama Pujianto. Seorang penghuni perempuannya, Nyonya Pujianto, menjadi korban.
• Nyonya Pujianto dibawa ke ke Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang. Pilot Mayor Penerbang Ivy Safatillah dan kopilot Syaiful berupaya dievakuasi dari reruntuhan bangunan dan dikabarkan dalam kondisi kritis.
• Polisi dan tentara melakukan evakuasi di lokasi jatuhnya pesawat.
• Kawasan Blimbing dan sekitarnya macet total. Sejumlah ambulans dan mobil pemadam kebakaran hilir mudik menuju tempat kejadian.
Mari kita berdoa sejenak untuk saudara kita yang pergi mendahului kita.
0 comments:
Post a Comment